Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku dan budayanya. Dari beragam suku tersebut tentu saja memiliki adat tradisi yang beragam pula. Salah satunya yaitu adat tradisi yang dijumpai di masyarakat suku Jawa. Masyarakat suku Jawa memiliki banyak sekali adat tradisi yang dilestarikan sampai saat ini, adat tradisi mantu salah satunya. Mantu berasal dari kata sing dieman-eman metu yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai seseorang yang disayang akan keluar pergi meninggalkan kita. Siapakah orang tersayang yang dimaksud? Orang yang disayang tersebut adalah seorang anak. Anak yang sudah diasuh, dididik, dan dibesarkan oleh orang tua kelak akan meninggalkan orang tua karena harus melanjutkan hidup dengan pasangannya.
Tradisi mantu sering disebut sebagai acara pernikahan adat Jawa. Di Jaman sekarang ini sudah jarang dijumpai prosesi lengkap dalam suatu upacara adat mantu. Masyarakat cenderung melaksanakan acara pernikahan secara sederhana saja, seperti halnya acara ijab qobul yang kemudian dilanjutkan acara resepsi tanpa ada upacraa adat. Hal tersebut yang menjadikan tradisi mantu jarang dimengerti oleh masyarakat, terlebih generasi muda.
Dalam kurikulum muatan lokal Provinsi Jawa Tengah, penyampaian materi tentang budaya dan tradisi terdapat pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Khususnya pada jenjang SMA kurikulum 2013, materi mantu diajarkan di kelas XI semester gasal. Akan menjadi sulit diterima peserta didik apabila materi adat tradisi mantu yang diajarkan di sekolah hanya dengan metode ceramah dan textbook saja. Siswa akan sulit memahami hal-hal apa saja yang berkaitan dengan adat tradisi mantu. Yang siswa tahu hanya sebatas acara pernikaha saja, tanpa memahami esensi di dalam upacara adat mantu tersebut. Perlu adanya pemahaman langsung bagi siswa, karena siswa belum pernah mengalami fase mantu itu sendiri. Dari permasalahan tersebut metode pembelajaran role playing menjadi alternatif solusi tepat bagi guru untuk memberikan pemahan langsung pada siswa terkait materi adat tradisi mantu.
Seperti yang sudah diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 9 Semarang, pelajaran bahasa Jawa sudah dipraktikkan model pembelajaran role playing pada materi adat tradisi mantu. Dengan menggunakan model pembelajaran role playing atau bermain peran, siswa akan dapat memahami gambaran urutan prosesi upacara adat mantu, tata cara jalannya upacara adat mantu, perlengkapan yang digunakan dalam upacara adat mantu, hingga dapat menyimpulkan makna filosofi yang terdapat dalam upacara adat mantu ketika siswa memeragakan secara langsung. Pemahaman langsung tersebut akan menjadi salah satu faktor pendukung kelestarian adat tradisi agar tidak tertindas dengan perkembangan zaman yang semakin modern.