By : Anestia Widya
Dalam rangka memeriahkan HUT SMALAN ke-42 yang jatuh pada tanggal 2 Februari 2023, Ibu-ibu guru SMAN 9 Semarang menarikan tari Topeng Ireng. Nama Topeng Ireng sendiri berasal dari kata toto lempeng irama kenceng. Toto artinya menata, lempeng berarti lurus, irama berarti nada dan kenceng artinya keras. Tari topeng ini berasal dari desa Tuk Songo Borobudur, Magelang.
Dengan durasi tari kurang lebih lima menit, ibu-ibu guru menari dengan sangat lincah, dinamis, kompak dan ekspresif dalam pembawaannya. Hentakan kaki yang menimbulkan bunyi gemerincing, musik yang mengiringi dan suara penonton yang spektakuler.
Kostum tari topeng ireng didatangkan langsung dari Sanggar Seni Kalingga milik Bapak Hendi di desa Grabag, Magelang. Kostum dihiasi dengan hiasan bulu berwarna-warni serupa mahkota kepala suku indian, sedangkan bagian bawah rok berumbai-rumbai seperti suku dayak, dan bagian kaki menggunakan gelang kelintingan yang hampir lebih 50 buah setiap penarinya dan menimbulkan suasana riuh gemerincing ditiap gerakannya.
Bukan hanya guru mapel seni tari saja, Ibu Anestia tetapi guru mapel matematika (Ibu Novita ), guru mapel Bahasa Indonesia ( Ibu Rumisih, Ibu Neyama dan Ibu Intan), guru mapel PJOK (Ibu Christiana), guru mapel Fisika (Ibu Nur), guru mapel Sejarah (Ibu Novi), guru mapel Bahasa Inggris (Ibu Utami), guru mapel Bahasa Jawa (Ibu Rifanti dan Ibu Ajeng) dan guru BK (Ibu Mevi)
Penampilan tari Topeng Ireng begitu luar biasa dengan ratusan mata penonton takjub dan memberikan apreasi penuh, tepuk tangan paling meriah.