Saya Rumisih, M.Pd. dalam kepenulisan saya menggunakan Rumisih Roem. Saya dilahirkan 15 Maret 1972 oleh Asiyah dan bapak saya seorang tukang becak bernama Salim, keduanya buta aksara.
Karena miskin, bapak tidak mampu menyekolahkan kami. Tahun 1980 saya sekelas dengan 2 kakak dan 2 adik kandung saya. Kami selalu jadi bahan tontonan dan ejekan, tapi semua itu kami jadikan pemicu dan cambuk untuk berprestasi.
Tahun 1986 saya lulus SD Kramas 2 Semarang dengan nilai terbaik, sehingga bisa masuk SMP Negeri 21 Semarang, 1989 saya diterima di SMA Teuku Umar Semarang, lalu 1992 melanjutkan ke IKIP Negeri Semarang, 1997 S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia saya tuntaskan. Setelah lulus, saya mengajar di beberapa sekolah. Tahun 2005 saya diterima CPNS dan di tempatkan di SMA Negeri 9 sampai sekarang. Tahun 2010 saya melanjutkan S-2 di Unnes. Diakhir studi, ternyata saya mendapat beasiswa sebesar 10 juta.
Berawal dari keluarga sederhana, maka pergaulan dan keseharian saya masih tetap sederhana. Saya berusaha bisa diterima oleh lingkunggan sosial. Di lingkungan sekitar saya sebagai sekretaris, di sekolah sebagai pembina Pramuka juga Waka Kesiswaan. Saya selalu memotivasi para siswa, terutama yang dari keluarga miskin seperti saya untuk selalu bersemangat meraih sukses dan berprestasi, karena sukses milk semua orang yang mau berusaha.
Untuk lebih lengkapnya tentang Literasi Benteng Menghadapi Pandemi dapat diunduh pada link berikut ini :