Ingin dirindukan oleh Rasullah Saw…!
Budayakan wudhu yang sempurna
Sebagai seorang muslim wudhu bagian kewajiban yang tidak terpisahkan dengan kebiasaan harian kita. karena wudhu banyak memberikan banyak manfaat. Di antara keutamaan berwudhu yang sempurna ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesempurnaa shalat, kesehatan ternyata wudhu yang benar dan sempurna membuat kita sebagai umat nabi Muhammad Saw. sangat dirindukan oleh beliau, meski belum pernah berjumpa dan belajar langsung kepada beliau. Hal inilah yang menjadikan salah satu poin, mengapa Rasulullah Saw. sangat merindukan dan ingin segera bertemu kita, umatnya.
Hal ini sebagaimana ditegaskan hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah RA. “Salam atas kalian wahai penghuni (kuburan) tempat orang-orang beriman. Aku insya Allah akan menyusul kalian. Aku ingin sekali berjumpa saudara-saudaraku.’ Mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami saudaramu?’ Beliau bersabda, ‘Kalau kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah mereka (orang-orang beriman) yang belum ada sekarang ini dan aku akan mendahului mereka di telaga.’ Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenali orang-orang (beriman) yang datang setelah engkau dari kalangan umatmu?’ Beliau bersabda, ‘Bukankah jika seseorang punya kuda yang sebagian kecil bulunya putih akan mengenali kudanya di tengah kuda-kuda yang hitam legam?’ Mereka menjawab, ‘Ya’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya mereka akan datang pada hari kiamat dengan cahaya putih karena wudhu. Dan aku akan menunggu mereka di telaga.”
Kerinduan Rasulullah terhadap kita, umatnya, secara tegas juga disampaikan oleh Imam al-Qusyairi dalam kitabnya ar-Risalah. Dia mengutip riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW pernah bersabda.”Kapan aku akan bertemu para kekasihku?” Para sahabat bertanya, ”Bukankah kami adalah para kekasihmu?” Rasulullah menjawab,”Kalian memang sahabatku, para kekasihku adalah mereka yang tidak pernah melihatku, tetapi mereka percaya kepadaku. Dan kerinduanku kepada mereka lebih besar.” Akankah kita termasuk mereka yang dirindukan Rasulullah
Wudhu merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan shalat kesempurnanaa wudhu seseorang juga menjadi kesempurnaan shalat seseorang. Bagi seorang muslim yang sudah pernah melaksanakan umrah maupun haji setidaknya mendapatkan pengalaman yang baru, mungkin dianggap asing oleh sebagian umat Islam Indonesia yang melihat orang berwudhu di Mekah maupun Madinah karena mereka ber wudhu dengan cara duduk sedangkan di Indonesia wudhu dilakukan dengan cara jongkok. Pengalaman ini yang barang kali menjadi pelajaran berharga agar bisa melaksanakan wudhu dengan sempurna
Kesempurnaan dalam melaksanakan wudhu tentu berdasarkan Q.S Al Maidah ayat 6
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
Perbedaan wudhu dengan duduk dan jongkok
kalau kita bandingkan cara berwdhu dengan duduk dengan berwudhu dengan jongkok
kesalahan cara membasuh dua tangan umumnya dari siku-siku sampai dua tangan, padahal yang benar berdasarkan ayat tersebut membasuh dua tangan sampai siku-siku.
mengusap sebagian kepala, sebagian besar mengusap rambuat, padahal berdasarkan ayat tersebut bi ru-usikum maknanya bukan kepala
Kesalahan yang umum dalam wudhu dengan cara jongkok ketika membasuh dua kaki dimulai dari mata kaki sampai kaki, padahal bersarkan ayat tersebut dimuali dari dua kaki sampai mata kaki
Dri pertimbangan kesalahan yang umum itulah harus kita sadari bahwa cara berwudhu yang benar ada dasar dan tuntunnya agar wudhu kita menjadi sempurna sehingga berpengaruh pada shalat yang sempurna pula. Wudhu memiliki kedudukan yang penting dalam agama kita. Tidak sahnya wudhu seseorang dapat menyebabkan sholat yang ia kerjakan menjadi tidak sah, sedangkan sholat adalah salah satu rukun Islam yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk memperhatikan bagaimana dia berwudhu. Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak diterima sholat yang dilakukan tanpa wudhu dan tidak diterima shodaqoh yang berasal dari harta yang didapat secara tidak halal.” (HR. Muslim)
Disamping Werwudhu bertujuan untuk menyucikan diri dan jiwa. Wudhu memberikan manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Bukan sekadar membasuh bagian-bagian tubuh dengan air tetapi juga bisa menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit. Ketika melakukan sholat lima waktu juga tidak sah jika tak berwudhu. Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima, ketika masih berhadats sampai dia berwudhu.” (HR. Bukhari no. 6954 dan Muslim no. 225).
Allah mewajibkan kita untuk berwudhu sebelum melaksanakan sholat. Dalam Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 6 menerangkan: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al-Maidah : 6).
Dalam agama Islam kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Dikutip dalam buku “Kedahsyatan Wudhu” oleh Drs. Moehari Kardjono, berwudhu juga dapat menggugurkan dosa, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya. Apabila dia membasuh dua tangannya maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan dengan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Muslim).